DPW PPNI DIY, Lucia Anik Purwaningsih (dok. kabarkota.com)
YOGYAKARTA (kabarkota.com) – Masa pendemi Covid-19 menjadi peluang bagi para perawat luka, stoma, dan kontinensia.
Ketua Indonesian Wound Ostomate Assosiation (InWOCNA) DIY, Lucia Anik Purwaningsih mengatakan, selama pandemi ada ketakutan masyarakat untuk datang ke Rumah Sakit sehingga sebagian dari mereka memanfaatkan layanan homecare, khususnya untuk pasien yang membutuhkan perawatan luka, seperti diabetes militus.
“Pandemi ini memang berdampak signifikan. Peningkatan layanan homecare sekitar 10 -30 persen,” kata Lucia kepada wartawan di sela-sela International Coference and The 5th National Congress InWOCNA, di Yogyakarta, Sabtu (5/2/2022).
Terlebih, kata dia, Yogyakarta banyak pasien lansia yang membutuhkan jenis perawatan privat seperti ini.
Menurutnya, homecare bisa lebih mengurangi resiko penularan Covid-19, karena pelayanan diberikan secara pribadi, dan para perawat juga menerapkan protokol kesehatan (prokes) dalam melayani pasien di rumah-rumah. Termasuk, menerapkan standar perawatan luka.
Bahkan, lanjut Lucia, selama masa pandemi, para pasien juga banyak yang mengakses layanan virtual. Misalnya saat melakukan penggantian perban pada luka pasien sesuai dengan arahan perawat, kemudian hasilnya ditunjukkan melalui foto, untuk dievaluasi.
Hanya saja, Lucia menambahkan, biaya untuk layanan tersebut belum banyak yang tercover BPJS Kesehatan.
“Ini masih proses penjajakan bagaimana kami bisa bekerjasama dengan BPJS Kesehatan. Ada beberapa Rumah Sakit yang saat ini sudah memberdayakan. Jadi kami berupaya ke sana, bagaimana para pasien ini juga bisa tercover BPJS,” ucap Ketua Panitia kongres ke-5 inWOCNA ini.
Dalam kongres yang kelima ini, InWOCNA mengusung tema “Enhancing a safe and effective care in wound, ostonomy, and continence amid the pandemic era”. Kegiatan tersebut diikuti oleh para peserta dari 23 DPW se Indonesia yang masing-masing mengirimkan delapan delegasi. (Rep-01).