Pendorong gerobak PKL di Malioboro (dok. kabarkota.com)
YOGYAKARTA (kabarkota.com) – Puluhan mantan pendorong gerobak milik Pedagang Kaki Lima (PKL) di Malioboro belum jelas nasibnya, pada relokasi PKL ke Teras Malioboro.
Oleh karenanya, mereka kembali mendatangi Balaikota Yogyakarta, pada Senin (7/2/2022) dan melakukan audiensi dengan pihak Pemkot untuk mempertanyakan kejelasan komitmen pemerintah membantu mereka, pasca kehilangan pekerjaan, setelah PKL dipindahkan dari sepanjang Jalan Malioboro.
Kuasa hukum pendorong gerobak PKL dari Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Yogyakarta, Era Hareva Pasarua menyebutkan, sedikitnya ada 54 orang yang masih belum mendapatkan pekerjaan, dan menunggu komitmen pemerintah untuk mengupayakan pekerjaan bagi mereka.
“Audiensi kali ini tidak menghasilkan apa-apa. Pemerintah kota, melalui perwakilan Sekda hanya menyuruh para pendorong gerobak untuk tetap bersabar sembari menunggu kebijakan selanjutnya,” ungkap Era dalam keterangan tertulis yang diterima kabarkota.com, Senin (7/2/2022).
Selain itu, Era juga menyayangkan sikap Pemkot yang lebih memilih berkoordinasi langsung dengan pihak paguyuban tanpa melalui LBH Yogyakarta atau melalui Aliansi.
“Pemkot Yogyakarta memilih tidak memberikan cantolan hukum kebijakan relokasi kepada Aliansi Gerakan Rakyat Cinta Malioboro,” sesalnya.
Sementara ditemui terpisah, Walikota Yogyakarta, Haryadi Suyuti menyampaikan bahwa pihaknya akan melakukan pendataan terhadap para mantan pendorong gerobak PKL yang merupakan faktor penunjang pedagang di Malioboro.
“Yang jelas memang bagi pendorong yang terregister. Karena siapapun bisa saja mengaku jadi pendorong gerobak,” tegas Walikota kepada wartawan, usai Rapat Tindak Lanjut Relokasi PKL Malioboro, di Kompleks Kepatihan.
Haryadi menyatakan, setelah pendataan, pihaknya akan mengupayakan pemberdayaan bagi mereka, sesuai kemampuan anggaran yang dimiliki Pemkot untuk itu.
Hanya saja saat ditanya terkait skema pemberdayaannya, Walikota tidak memberikan penjelasan secara detail.
“Tadi baru saja dibahas (di rapat), karena yang kemarin dipindahkan baru PKL-nya. Sementara pendorong gerobak adalah pendukungnya,” ucap Haryadi. (Rep-02)