Ilustrasi: salah satu terpidana mati Bali Nine, Myuran Sukumaran saat berada di dalam pesawat. (sumber: kupang.tribunnews.com)
DENPASAR (kabarkota.com) – Duo terpidana mati Bali Nine, Andrew Chan dan Myuran Sukumaran mendapatkan perlakuan khusus dari petugas pengawal saat proses pemindahan dari LP Kerobokan ke Nusakambangan.
Saat kedua napi kasus narkoba asal Australia itu dibawa dari Lapas Kerobokan ke Bandara Ngurah Rai Internasional Tuban, Rabu (4/3), mereka mendapatkan pengawalan ketat dari dua regu pasukan Brimob Polda Bali dengan dilengkapi senjata laras panjang.
Tak hanya itu, saat berada di dalam pesawat, keduanya juga sama sekali tidak mendapatkan paksaan atau pun bentakan. Bahkan saat keduanya naik ke pesawat, pasukan Brimob menuntunnya perlahan-lahan hingga masuk ke dalam pesawat. (Baca juga: Kepala LP Wirogunan: Tak Ada Perlakukan Khusus untuk Napi Tervonis Mati)
Itu menandakan bahwa pasukan elit kepolisian ini menggunakan bahasa tubuh yang sopan agar keduanya nyaman dan aman selama dalam perjalanan. (Baca juga: Imbauan Pemerintah Autralia Tak Berpengaruh Pada Wisatawan)
“Di dalam pesawat kedua terpidana tidak mengenakan sebo tapi tangannya tetap diborgol,” ujar sumber yang enggan disebut namanya. (Baca juga: Ajukan PK, Penasihat Hukum Mary Jane Persoalkan Penerjemah Bahasa)
Masih menurut sumber tersebut, kedua terpidana mati itu juga tampak pasrah dan diam seribu bahasa, seolah mengetahui bahwa diri mereka akan segera di eksekusi mati. (beritabali.com)