YOGYAKARTA (kabarkota.com) – Peningkatan kapasitas join operation, khususnya antara tiga negara di kawasan Asia Tenggara perlu ditingkatkan. Karena itulah, kata Sekretaris Utama Badan SAR Nasional (Basarnas) Max Ruland, ini menjadi salah satu agenda dalam The 2nd ASEAN Transport SAR Forum, di Hotel Inna Garuda Yogyakarta, 11 – 13 Maret 2014.
“Rapat SAR tingkat ASEAN itu ide Indonesia. Karena perlu di ASEAN ada satu kerjasama untuk melakukan kegiatan-kegiatan SAR,” jelas Max saat jumpa pers, Selasa (11/3).
Ada tiga agenda yang disepakati. Di antaranya terkait dengan agreement, serta bentuk kerjasama dengan anggota-anggota ASEAN. Selain itu, tambah Max, dalam forum kali ini, Basarnas juga mengundang delegasi dari China.
Ia juga menganggap, China sangat intens kerjasama dengan ASEAN dan terpanggil untuk memberi sesuatu, bisa bantuan yang bersifat metode dan fisik. Meski begitu, “China tidak masuk dalam agreement,” jawab Max saat kabarkota.com menanyakan keterlibatan Negeri Tirai Bambu tersebut dalam pernjanjian antara negara-negara ASEAN nantinya.
Musibah hilangnya Malaysian Airlines yang menggerakkan tim SAR dari berbagai negara untuk turut membantu pencarian, kata Max, menjadi pengingat perlunya kerjasama SAR di tingkat regional ASEAN, dengan membentuk forum internasional di bidang SAR Transportasi.
“Indonesia yang diwakili Basarnas turut membantu pencarian di wilayah Laut China Selatan dengan mengirimkan satu unit KN Purworejo,” ungkapnya lagi.
Hal senada disampaikan Wakil Gubernur DIY Pakualam IX saat membuka forum tersebut. “Hilangnya pesawat Malaysian Airlines menegaskan urgensi atas negara ASEAN untuk menjalin kerjasama ini,” katanya. (tya)
SUTRIYATI