YOGYAKARTA (kabarkota.com) – Penyakit HIV dan AIDS bisa menyerang siapapun. Termasuk tukang ojek. Apalagi profesi itu dilakukan berdekatan dengan lokasi prostitusi sehingga sangat memungkinkan orang itu berkontak langsung di dalamnya dan akhirnya tertular.
"Kami berkomitmen agar bisa terhindar atau menanggulangi penyakit itu," kata Ketua Persatuan Ojek Becak Taksi (Perpopsi), Muhammad Nur Vidya Kuncoro di sela acara Penandatanganan Kesepakatan Penanggulangan HIV dan AIDS di Lingkungan Stasiun Tugu di Balaikota Yogyakarta, Selasa (8/7).
Untuk itu, kata dia, pihaknya akan mengimbau agar seluruh mitra seprofesinya untuk peduli akan bahaya penyakit tersebut.
Ia tak menampik jika profesi yang dijalani bersama 15 kelompok komunitas becak di Stasiun Tugu berpotensi besar tertular penyakit berbahaya tersebut. Meski begitu, ia menilai jika ada perhatian akan lebih baik ketimbang tidak sama sekali.
"Dulu masalah HIV dan AIDS kurang diperhatikan. Teman-teman juga kurang reaktif. Dianggapnya ya biasa saja," cerita dia.
Setelah mengetahui perihal penyakit itu, Muhammad beserta mitra seprofesinya akan lebih peduli lagi. Beberapa hal yang akan dilakukan, diantaranya menjaga kebersamaan, menjaga koordinasi dengan anggota, dan juga melakukan pemeriksaan setiap triwulan sekali.
Lingkungan Stasiun Tugu merupakan lokasi ketiga kalinya yang sudah menjalin kerjasama dengan Pemerintah Kota Yogyakarta dalam hal penanggulangan HIV dan AIDS. Dua wilayah yang lebih dulu menjalin kerjasama adalah wilayah Terminal Giwangan dan Pasar Kembang.
"Semoga bisa mencapai peningkatan serta perluasan dalam melakukan pencegahan dan pengawasan penyakit HIV dan AIDS di Kota Yogyakarta," kata Walikota Yogyakarta, Haryadi Suyuti. (jid/kim)