Pilwali Yogya 2017: Ini yang Diharapkan Napi Wirogunan

Komisioner KPU Kota Yogyakarta, Sri Surani menunjuklan gambar paslon Pilwali 2017 kepada para napi, di lapas Wirogunan, Selasa (3/1/2017). (dok. kpu kota Yogya)

YOGYAKARTA (kabarkota.com) – Guna mengenalkan pasangan calon (paslon) walikota dan wakil walikota, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Yogyakarta menyambangi pada narapidana (napi) di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Wirogunan, Selasa (3/1/2017).

Bacaan Lainnya

Pada sosialisasi kali ini, komisioner KPU Kota Yogyakarta, Sri Surani, tak hanya mengenalkan paslon yang maju dalam bursa Pilwali, melainkan juga mengajak para warga binaan agar menggunakan hak pilihnya, pada 15 Februari 2017 mendatang, di Tempat Pemungutan Suara (TPS) yang akan didirikan di lapas tersebut.

Perempuan yang akrab dipanggil Rani tersebut juga menekankan, agar para warga binaan menghindari money politic. “Jangan memilih hanya karena kedekatan atau karena mereka (paslon) datang dan memberi sesuatu,” pinta ketua divisi sosialisasi, pendidikan pemilih, dan Hubungan Masyarakat (Humas) KPU Kota Yogyakarta ini.

Uniknya, dalam sesi tanya-jawab, salah satu napi perempuan yang tak menyebut namanya justru mempertanyakan terkait kemungkinan diberikannya remisi maupun voucher bagi mereka yang nantinya menggunakan hak pilih di TPS. Pertanyaan tersebut kontan saja mengundang tawa seisi ruangan.

Sementara Yasti, salah satu napi perempuan yang akan segera menghirup udara bebas berharap, agar nantinya pasangan walikota dan wakil walikota terpilih bisa membawa perubahan yang lebih baik, khususnya dalam memberikan perhatian bagi warga miskin di kota Yogyakarta.

Kepala Seksi Pembinaan Narapidana Lapas Wirogunan Yogyakarta, Haryanto menyebutkan, jumlah narapidana yang akan mengikuti Pilwali 2017 sebanyak 60 orang. Namun, angka tersebut masih bisa berubah seiring penambahan ataupun pengurangan jumlah penghuni lapas, hingga jelang hari H pemungutan suara. (Rep-03/Ed-03)

Pos terkait