Ilustrasi: Gedung DPRD Kota Yogyakarta (dok. setwan-dprd.jogja.go.id)
YOGYAKARTA (kabarkota.com) – Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Yogyakarta, Danang Rudiyatmoko membantah ada anggota Badan Anggaran (Banggar) yang “plesiran” ke Tanah Toraja, Sulawesi Selatan, dengan menggunakan dana APBD.
Bantahan tersebut disampaikan Danang kepada kabarkota.com, menyusul adanya anggapan dari Masyarakat Peduli Parlemen bahwa sejumlah anggota banggar DPRD Kota Yogyakarta yang tengah melakukan kunjungan kerja (kunker) di Makassar, juga “plesiran ke Toraja dengan menggunakan dana APBD.
“Jatah kami studi banding ke luar Jawa (Makassar) itu tiga hari (18-20 November 2019),” jelas Danang, Rabu (20/11/2019).
Menurut Danang, karena hari Selasa (19/11/2019), pertemuan dengan pihak Pemkot Makassar selesai pada sore hari, maka beberapa dari mereka memutuskan untuk menghabiskan sisa waktu usai kunker, dengan berangkat ke Tanah Toraja melalui jalur darat pada malam hari.
“Mereka mengeluarkan biaya sendiri,” tegas Danang. Mengingat, perjalanan tersebut atas inisiatif pribadi, dan di luar agenda kunker.
Pihaknya juga membantah anggapan bahwa mereka membolos dari kunker. Pasalnya, setelah kembali dari Toraja, mereka kembali bergabung dengan rombongan untuk membali ke Yogyakarta, pada Rabu (20/11/2019) atau sesuai yang dijadwalkan.
Danang menambahkan, tujuan 20 anggota dewan melakukan kunker ke Makassar kali ini untuk mempelajari tentang penerapan e-budgeting dan e-planning di Pemkot Makassar yang selama lima tahun terakhir tak memiliki walikota, setelah pasangan calon Walikota dan Wakil Walikotanya kalah dengan kotak kosong.
Hal tersebut penting, lanjut Danang, mengingat di Kota Yogyakarta, kekosongan kursi Walikota dan Wakil Walikota bisa saja terjadi, jika nantinya Pilkada Serentak benar-benar digelar pada tahun 2024 mendatang.
Sebelumnya, kabarkota.com menerima informasi melalui pesan Whatsapp dari sumber yang mengatasnamakan wakil dari Masyarakat Peduli Parlemen.
Dalam pesan tertulisnya, ia menyebut bahwa sebagian Anggota Banggar DPRD Kota Yogyakarta Plesiran ke Toraja, dengsn menggunakan APBD.
“Melihat postingan photo di medsos, kami selaku rakyat merasa terzolimi dan miris karena setelah dicek sebenarnya anggota Badan Anggaran itu melakukan kunjungan kerja ke Kota Makassar untuk studi APBD 2020,” sesalnya.
Namun dari unggahan foto-foto di medsos, beberapa dari mereka malah pergi ke Toraja dan pulangnya hari jumat 22 nopember 2019.Padahal, jadwal kunker hanya tanggal 18 – 20 November 2019.
Masyarakat Peduli Parlemen mengaku prihatin dengan sikap dari sejumlah anggota dewan tersebut. Selain karena diduga menggunakan APBD, perilaku mereka juga tak mencerminkan perilaku anggota dewan yang terhormat sehingga semakin memperburuk citra lembaga legislatif.
“Untuk itu, kami selaku masyarakat meminta Badan Kehormatan dan Partai tempat mereka bernaung bisa bertindak tegas demi marwah dan nama baik lembaga legislatif dan partai,” harapnya. (Rep-02)