Ilustrasi (dok. istimewa)
YOGYAKARTA (kabarkota.com) – Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) DIY, Thoha Abdurrahman berpandangan bahwa terjadinya aksi pembakaran bendera itu tak lepas dari kurang tegasnya pemerintah dalam mengambil sikap, khususnya berkaitan dengan pelarangan Ormas Hizbut Tahrir Indonesia (HTI).
Menurutnya, jika memang sudah dilarang dan dibubarkan, semestinya pemerintah mempertegas pembubaran itu. Tidak seperti sekarang, yang statusnya menjadi tidak jelas.
Untuk banser, Thoha juga meminta, agar mereka tak main hakim sendiri, tapi serahkan persoalan HTI itu ke pemerintah.
“Mereka (banser) minta maaf saja kepada umat Islam pada umumnya,” imbaunya. Dengan begitu, masalah tak menjadi berlarut-larut. (Rep-2)