Ketua Ponpes Al Fattah Shinta Ratri (Januardi/kabarkota.com)
BANTUL (kabarkota.com) – Setelah didatangi oleh sekelompok massa dari Front Jihad Islam (FJI) pada Jumat (18/2/2016) siang, pengurus dan tim advokasi Pondok Pesantren (Ponpes) Waria, Kotagede, Yogyakarta, yakin akan bisa mencapai kesepakatan dalam mediasi yang akan dilakukan pekan depan. Nantinya, mediasi akan didampingi langsung oleh Kapolsek Banguntapan, Bantul.
“Kami yakin akan mampu untuk berkomunikasi dengan mereka. Kami positif thinking, ini hanya kesalahpahaman antar warga negara,” kata Fairy Aftia, dari tim advokasi, kepada kabarkota, Jumat (18/2/2016) sore.
Fairy mengatakan, apa yang dipertanyakan oleh FJI bahwa di Ponpes tersebut tengah merencanakan tentang Fiqih Waria tidak benar. Ia menegaskan, kegiatan keagamaan yang dilakukan di sana hanya seputar ibadah dasar seperti belajar ibadah, mengaji, dan shalat berjamaah.
“Membahas fiqih? Ya ampun, itu kan butuh pengetahuan agama yang hebat. Kami di sini baru belajar, masih hijau,” ujarnya.
Ketua Ponpes Al Fattah Shinta Ratri menuturkan, mereka hanya butuh tempat untuk ruang spiritualitas dan belajar agama.
“Kami akan jelaskan supaya ada saling pengertian nantinya. Bahwa apa yang mereka khawatirkan itu tidak ada,” kata Shinta.
Terkait usaha mediasi, Shinta tidak akan meminta bantuan dan dukungan dari Organisasi Masyarakat manapun. Ia yakin pihaknya mampu untuk menjelaskan sendiri terkait salah paham yang terjadi.
“Biar fair. Karena kami merasa di sini telah melalukan hal yang baik,” ucapnya. (Ed-03)
Kontributor: Januardi