SLEMAN (kabarkota.com) – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMG) DIY memperkirakan, potensi hujan lebat masih akan terjadi di DIY hingga 20 Maret 2019 mendatang.
Kepala Stasiun Klimatologi (Staklim) BMKG DIY, Reni Kraningtyas menjelaskan, potensi tersebut masih terjadi karena saat ini hingga beberapa hari ke depan, kondisi atmosferdiindikasikan mengalami peningkatan, dengan ditandai terdeteksinya aliran udara basah dari Asia menuju wilayah Jawa.
Selain itu juga adanya _Tropical Cyclone_ “Savannah” di Samudera Hindia 972 hPa Max 75 kts yang berdampak pada terbentuknya palung tekanan udara rendah (trough), serta perlambantan angin di wilayah Jawa. Faktor hangatnya suhu permukaan laut di Samudera Hindia selatan Jawa 28 – 30 disinyalir ikut menyumbang tersedianya uap air yang melimpah bagi pembentukan awan hujan di wilayah Jawa.
“Kondisi tersebut diprakirakan menyebabkan udara hangat lembab serta labil sehingga berpotensi mengakibatkan hujan dengan intensitas ringan – sedang sepanjang hari,” jelas Reni melalui siaran pers, Minggu (17/3/2019) malam.
Terkait dengan cuaca ekstrem tersebut, pihaknya mengimbau agar masyarakat mewaspadai potensi genangan, banjir maupun longsor, terutama bagi warga yang tinggal di wilayah berpotensi hujan lebat dan rawan bencana.
BMKG DIY juga meminta, agar saat hujan disertai kilat, masyarakat tak berlindung di bawah pohon. Mengingat, hujan yang disertai angin dapat menyebabkan pohon maupun baliho tumbang ataupun roboh.
Adapun hujan sedang – lebat diprakirakan terjadi di wilayah-wilayah berikut ini:
*Kulon Progo* (Girimulyo, Nanggulan, Samigaluh, Kalibawang)
*Sleman* (Turi, Pakem, Cangkringan, Tempel, Sleman, Ngaglik, Ngemplak, Minggir, Seyegan, Godean, Mlati, Gamping, Depok, Kalasan, Berbah, Prambanan)
*Kota Yogyakarta*
*Bantul* (Sedayu, Kasihan, Sewon, Pajangan, Bantul, Pleret, Piyungan, Jetis, Imogiri, Dlingo)
*Gunungkidul* (Gedangsari, Ngawen, Nglipar, Patuk, Paliyan, Wonosari, Karangmojo, Semin, Ponjong). (Ed-01)