Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Amerika Barrack Obama. (Sumber: VOA)
ATLANTA (kabarkota.com) – Presiden Amerika Serikat, Barack Obama berujar krisis ekonomi Rusia menunjukkan Presiden Rusia, Vladimir Putin tidak berhasil memenangkan pertikaian dengan Presiden Obama maupun Amerika. Dalam wawancara di salah satu stasiun televisi di Amerika,pada Minggu (21/12), Presiden Obama menolak anggapan kalau Putin merupakan seorang 'ahli catur' yang telah berhasil memenangkan langkah-langkah politik dengan Amerika dan sekutu-sekutu Baratnya dalam upaya menguasai wilayah Ukraina.
Menurut Obama, Putin saat ini menghadapi anjloknya mata uang Rubel, krisis keuangan besar dan kontraksi ekonomi yang sangat luar biasa. Nilai mata uang Rusia anjlok menyusul serangkaian sanksi perdagangan Amerika dan Uni Eropa yang diberlakukan akibat aneksasi Rusia terhadap semenanjung Krimea di Ukraina awal tahun ini.
Putin dinilai berusaha menampilkan citra optimis meski dibayangi resesi yang dipicu anjloknya harga minyak dan nilai mata uang Rubel hingga 40 persen. Obama mengaku akan melakukan segala hal yang memungkinkan untuk menutup penjara militer Amerika Serikat di Teluk Guantanamo, Kuba.
Menurut Obama, penjara tersebut terus mengilhami para jihadis dan ekstremis di seluruh dunia. Akibatnya, Amerika harus mengeluarkan biaya jutaan dolar untuk setiap tahanan yang dipenjarakan di sana. Menurutnya, hal tersebut bertentangan dengan nilai-nilai Amerika.
Sebelumnya, Departemen Pertahanan Amerika, pada Sabtu (20/12), menyatakan telah mengirim pulang empat tahanan asal Afghanistan yang ditahan di Teluk Guantanamo. Para pejabat Amerika mengatakan keempat tahanan tersebut dipulangkan karena Amerika percaya pada pemerintah pimpinan Presiden baru Afghanistan, Ashraf Ghani. (VOA)