PT Pos Indonesia buka Layanan Gratis Pengiriman Bantuan ke Lombok

Ilustrasi (sutriyati/kabarkota.com)

YOGYAKARTA (kabarkota.com) – PT Pos Indonesia (Persero) membuka pengiriman gratis untuk program Pos Peduli Korban Bencana Alam Gempa Bumi di Pulau Lombok. Program layanan tersebut dimulai sejak tanggal 8 – 31 Agustus 2018.

Bacaan Lainnya

Program tersebut sengaja dibuka, dengan tujuan agar bisa meringankan kondisi masyarakat di Lombok, pasca gempa besar yang mengguncang, baru-baru ini. Hanya saja, pihaknya tak menerima pengiriman sumbangan dalam bentuk makanan yang mudah busuk atau rusak, serta barang berupa cairan

Adapun pengaturan pengiriman bantuan sebagaimana dilansir dari laman PT Pos Indonesia (Persero), adalah sebagai berikut:

1. Berat per kiriman : Maksimum 20 (dua puluh) Kg dan dapat lebih dari 1 kiriman

2. Tempat penerimaan : seluruh loket kantor pos kecuali Agenpos

3.Alamat Tujuan : Pos Peduli Korban Bencana Alam Gempa Bumi Di Pulau Lombok up. KP Mataram 83000 atau alamat “POSKO” yang sudah ditentukan oleh Pengirim untuk tujuan Kab. Lombok Utara, Kabupaten Lombok Barat dan Kabupaten Lombok Timur.

H+6: 387 Korban Meninggal dunia di Lombok

Sementara berdasarkan data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), hingga 11 Agustus 2018, rercatat 387 orang meninggal dunia dengan  sebaran Kabupaten Lombok Utara 334 orang, Lombok Barat 30 orang, Lombok Timur 10, Kota Mataram 9, Lombok Tengah 2, dan Kota Denpasar 2 orang.

Kepala Seksi Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho memperkirakan, jumlah korban meninggal akan terus bertambah karena masih ada korban yang kemungkinan tertimbun longsor dan bangunan roboh. Selain itu juga adanya korban meninggal yang belum didata dan dilaporkan ke posko.

“Jika di Kabupaten Lombok Timur kemarin dilaporkan 11 orang meninggal dunia. Setelah diverifikasi ternyata terjadi pencatatan ganda. Satu korban dilaporkan 2 kali karena menggunakan nama panggilan dan nama lengkap,” jelas Sutopo di laman BNPB, Minggu (12/8/2018)

Sementara untuk korban luka-luka sebanyak 13.688 orang. Pengungsi 387.067 jiwa yang tersebar di ribuan titik. Ratusan ribu pengungsi tersebut tersebar di Kabupaten Lombok Utara 198.846 orang, Kota Mataram 20.343 orang, Lombok Barat 91.372 orang, dan Lombok Timur 76.506 orang.

Sedangkan kerusakan fisik masih sama jumlahnya, yaitu 67.875 unit rumah rusak, 468 sekolah rusak, 6 jembatan rusak, 3 rumah sakit rusak, 10 puskesmas rusak, 15 masjid rusak, 50 unit mushola rusak, dan 20 unit perkantoran rusak. Namun, angka ini juga masih sementara, karena pendataan dan verifikasi masih dilakukan petugas. “Pendataan dan verifikasi rumah diprioritaskan agar terdata jumlah kerusakan rumah dengan nama pemilik dan alamat untuk selanjutnya di-SK-kan Bupati/Walikota dan diserahkan ke BNPB untuk selanjutnya korban menerima bantuan stimulus perbaikan rumah,” jelasnya.

Ditambahkan Sutopo, hingga H+6 masih terdapat beberapa pengungsi yang belum mendapat bantuan, khususnya di Kecamatan Gangga, Kayangan dan Pemenang yang aksesnya sulit dijangkau. Juga di beberapa titik di Lombok Barat. Bantuan logistik terus berdatangan. Permasalahan utama adalah distribusi logistik yang untuk mengirimkan ke ribuan titik pengungsian. Akses jalan menuju lokasi pengungsi juga rusak. Sebagian besar jalan di Lombok Utara mengalami kerusakan akibat gempa. Oleh karena itu percepatan distribusi logistic menjadi prioritas saat ini, selain pemenuhan kebutuhan dasar bagi pengungsi.

Tenda, selimut, makanan siap saji, beras, MCK portable, air minum, air bersih, tendon air, mie instan, pakaian, terpal/alas tidur, alat penerang/listrik, layanan kesehatan dan trauma healing merupakan kebutuhan mendesak para pengungsi di Lombok. (sutriyati)

Pos terkait