Atlet Wushu dari kalangan pelajar sedang berlatih bersama pelatihnya, jelang pembukaan Kejurda Wushu DIY di SMK N 7 Yogyakarta, pada 27 – 28 Juli 2024. (dok. kabarkota.com)
YOGYAKARTA (kabarkota.com) – Puluhan atlet wushu dari kalangan pelajar DIY – Jateng berkumpul di aula SMK N 7 Yogyakarta. Mereka tidak datang sendiri, melainkan didampingi orang tua dan para pelatih mereka.
Sebagian atlet putra dan putri yang berseragam putih dengan tulisan hitam melingkar di punggung: “Jet Kun Do Shao Lin Kung Fu” pada Sabtu pagi itu sibuk berlatih dengan sesama atlet maupun pelatihnya. Sementara sebagian lainnya, memilih untuk bercengkrama dengan pendamping mereka, serta berbaur dengan atlet-atlet lainnya sebelum bertanding dalam Kejuaraan Daerah (Kejurda) Wushu DIY yang diselenggarakan oleh Sasana Wushu Jet Kun do Shao Lin Kung Fu Indonesia, di Yogyakarta, pada 27 – 28 Juli 2024.
Ketua Panitia Kejurda Wushu DIY, Muhammad Rifqi Aljabar mengatakan, kejurda kali ini diikuti oleh 97 atlet usia 5 – 18 tahun ke atas yang berasal dari Sleman, Bantul, Kota Yogyakarta, Magelang, Temanggung, dan Boyolali.
“Ada 40 partai yang akan bertanding,” ungkap Rifqi di SMK N 7 Yogyakarta, pada 27 Juli 2024.
Menurutnya, jumlah peserta tersebut menunjukkan antusiasme peserta yang lebih tinggi dibandingkan kejuaraan-kejuaraan yang digelar sebelumnya. Bahkan di level Kejuaraan Nasional (Kejurnas). Pada saat Kejurnas pertama kali digelar tahun 2014, jumlah pesertanya sekitar 300 atlet dari berbagai daerah. Kemudian pada Kejurnas kedua150 atlet. Sedangkan untuk Kejurda yang lingkupnya lebih kecil, pesertanya justru hampir mencapai 100 orang.
“Ini di atas ekspektasi kami,” sambungnya.
Rifqi menjelaskan, salah satu tujuan dari penyelenggaraan Kejurda tersebut adalah menjaring atlet-atlet terbaik untuk berlaga di Pekan Olah Raga Nasional (PON) 2024, dan Pekan Daerah (Porda) DIY di Gunungkidul pada 2025 mendatang.
Bidang Organisasi Pengda Wushu Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) DIY, Boedhi Aditya Bakti menyampaikan bahwa pada tahun 2024 ini, Wushu menjadi Cabang Olahraga (Cabor) yang tercatat di KONI.
“Mulai tahun 2024 ini, pengurus Kabupaten/Kota di DIY ada empat, yakni Sleman, Kulon Progo, Nantul dan Kota Yogyakarta. Semua sudah terdaftar di KONI masing-masing sehingga sudah bisa ikut Porda DIY di tahun 2025 mendatang,” kata Boedhi saat memberi sambutan saat pembukaan Kejurda.
Oleh karena itu, pihaknya berharap ajang Kejurda ini bisa menjadi ajang bagi atlet-atlet muda agar bisa berprestasi dalami kejuaraan-kejuaraan di tingkat yang lebih tinggi. Tidak hanya di tingkat lokal dan nasional, tetapi juga di level internasional.
Sementara itu, salah satu atlet wushu putri asal Boyolali, Rifta Anggraini mengaku telah melakukan persiapan yang difokuskan pada latihan kardio dan pemusatan konsentrasi, sejak jauh-jauh hari.
Pelajar usia 16 tahun ini telah menekuni olah raga bela diri asal Tiongkok tersebut sejak tiga tahun terakhir. “Awalnya, saya kenal wushu dari kakak. Saya mencobanya, malah jadi kecanduan. Sekaligus untuk menambah pengalaman juga,” ucapnya.
Dari hasil Kejurda Wushu DIY tahun 2024 ini, Sasana wushu Jet Kun Do Shao Lin Kung Fu Sleman menjadi kontingen dengan perolehan medali emas terbanyak. (Rep-01)