Puri Mataram, Contoh Keberhasilan Pengelolaan BumDes di Sleman

Taman Kitiran di Puri Mataram (dok. kabarkota.com)

SLEMAN (kabarkota.com) – Lebaran bisa dikatakan menjadi masa panen bagi para pengelola wisata khususnya di DIY. Salah satunya, taman wisata Puri Mataram yang terletak di Dusun Drono, Desa Tridadi, Kecamatan Sleman, Kabupaten Sleman, DIY.

Bacaan Lainnya

Pada momen libur lebaran 2019 ini, Chief Marketing Puri Mataram, A.H. Erlangga mengatakan,  jumlah wisatawan yang memadati Puri Mataram mencapai 4 ribu – 7 ribu orang per hari atau meningkat sekitar 2 kali lipat dari hari-hari biasa.

Dengan menawarkan konsep wisata alam keluarga, obyek wisata alternatif yang belum genap setahun berdiri ini terbilang sukses menarik perhatian wisatawan untuk berkunjung.

“Untuk libur lebaran ini, kami melaunching tiga wahana baru, yakni Kandang Merino yang didalamnya ada kambing Merino dari Australia. Kemudian ada kebun kaktus yang terdiri dari berbagai varian kaktus se-nusantara, serta wahana tangkap ikan untuk anak-anak,” jelas Erlangga, saat ditemui kabarkota.com, di Puri Mataram, baru-baru ini.

Selain itu, ada juga wahana taman kitiran warna-warni yang ditengahnya dilengkapi dengan miniatur Tugu Yogyakarta, wahana becak air, dan wahana taman kelinci yang tak hanya sekedar bisa dilihat tapi juga dapat diajak untuk berinteraksi secara langsung.

Obyek wisata seluas kurang lebih 4.5 hektar ini juga dilengkapi resto dan sejumlah pendopo berkapasitas 750 orang. Wisatawan bisa menikmati wahana rekreasi, bercengkrama dengan hewan-hewan lucu, maupun berburu spot selfie sembari menikmati makanan khas desa, dengan harga yang cukup terjangkau, dari pagi hingga malam hari. Mulai dari Rp 15 ribu hingga puluhan ribu rupiah per orang.

Puri Mataram Contoh Keberhasilan BumDes

Di lain sisi, keberhasilan pengembangan obyek wisata Puri Mataram sekaligus menjadi contoh keberhasilan pengelolaan Badan Usaha Milik Desa (BumDes) Tridadi, Sleman yang memanfaatkan dana desa.

Erlangga mengungkapkan, pada awal berdirinya taman Puri Mataram, Pemerintah Desa Tridadi melalui BumDes menggelontorkan dana desa sekitar Rp 64 juta. Dari penyertaan modal sekitar 51% itu, deviden yang diterima pengelola mencapai Rp 300-an juta.

Selain keuntungan materiil, kehadiran Puri Mataram juga menjadi lahan untuk pemberdayaan masyarakat, karena dari sekitar 100 tenaga kerja yang dilibatkan, mayoritas adalah warga sekitar Tridadi.

Pengembangan SDM menjadi Tantangan

Namun, keberhasilan itu menurur Erlangga, tak serta-merta bisa dicapai. Mengingat, tantangan besar yang dihadapi oleh para pengelola Puri Mataram adalah terkait pengembangan sumber Daya Manusia (SDM) yang notabene bukan dari kalangan profesional maupun pelaku wisata.

“Kami melakukan pembenahan SDM terus menerus,” ucapnya.

Termasuk, lanjut Erlangga, melakukan berbagai inovasi dan modifikasi untuk wahana wisata supaya tidak kalah saing dengan obyek-obyek wisata lainnya. (Rep-01)

Pos terkait