PJ walikota Yogyakarta, Singgih Raharjo (kanan) dan Wakil Gubernur DIY, KGPAA Pakualam X (kiri) saat meresmikan Pasar Sentul Yogyakarta, pada Selasa (27/2/2024). (dok. humas Pemkot Yk)
YOGYAKARTA (kabarkota.com) – Revitalisasi Pasar Sentul Yogyakarta yang menggunakan Dana Keistimewaan (Danais) DIY Rp 23 Miliar telah selesai digarap.
Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta bersama Pemerintah Daerah (Pemda) DIY meresmikan pembukaan kembali Pasar Sentul ini, pada Selasa (23/2/2024).
Penjabat (PJ) Walikota Yogyakarta, Singgih Raharjo mengatakan, pembiayaan revitalisasi pasar yang menggunakan Danais tersebut dikucurkan melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Yogyakarta 2023.
Menurut mantan Kepala Dinas Kebudayaan DIY ini, revitalisasi Pasar Sentul dilakukan sebagai upaya menuju transformasi pasar rakyat yang menjadi entitas lebih tangguh dan berdaya.
“Poin utama dari revitalisasi Pasar Sentul ini adalah dilengkapinya pasar rakyat dengan plaza atau area rooftop yang mewadahi kebutuhan komunitas pedagang kuliner Sewandanan,” jelas Singgih dalam sambutannya.
Konsep perancangan, lanjut Singgih, ditekankan pada integrasi antara pasar dengan kuliner sebagai fasilitas untuk mendukung perkembangan kawasan Pakualaman sebagai destinasi wisata budaya.
“Sehingga pasar sebagai ruang publik dapat menjadi pendukung pariwisata dan ekosistem ekonomi kreatif khususnya wisata kuliner dengan beroperasi lebih panjang, yakni hingga malam hari,” ucapnya lagi.
Dengan begitu, pihaknya berharap, keberadaan Pasar Sentul bisa menjadi pendukung penuh urat nadi perekonomian rakyat, khususnya di Kota Yogyakarta.
Singgih memaparkan, Pasar Sentul ini dibangun tiga lantai yang terdiri atas dua lantai untuk pedagang, dan satu lantai untuk rooftop. Konsep pembangunannya, bagian fasad menggunakan gaya arsitektur Indisch.
Selain itu, Pasar Sentul juga dilengkapi fasilitas utama yang terdiri dari kios berukuran 3 x 3 dan 2 x 3, los berukuran 1 x 2, dan plaza yang akan ditempati sekitar 700 pedagang.
Dari total 700-an pedagang tersebut, 291 pedagang akan menempati lantai 1, 238 pedagang di Lantai 2, dan 48 pedagang akan berjualan di lantai 3/ rooftop. Namun khusus Plaza rooftop, hanya buka pada pagi hari untuk menampung pedagang luberan.
Sedangkan fasilitas penunjangnya, sebut Singgih, di antaranya berupa tempat parkir kendaraan, ruang pengelola, ATM atau perbankan, tempat ibadah, kamar mandi, tempat pelayanan kesehatan, sarana pengamanan, kios Segara Amarta, dan kamar mandi atau toilet. Pasar Sentul juga dilengkapi eskalator di lantai 1 dan 2 untuk mempermudah mobilisasi. Termasuk, akses yang ramah bagi penyandang disabilitas.
Terkait pengaturan zonasi, Singgih menambahkan, lantai 1 untuk zona pedagang kering; lantai 2 untuk zona basah, seperti daging, dan lantai 3 untuk kuliner yang rencananya untuk menampung pedagang dari penataan kawasan Cagar Budaya Pakualaman, seperti pedagang dari Sewandanan dan kios biru Bintaran.
Sementara itu dalam sambutannya, Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X menyampaikan bahwa revitalisasi Pasar Sentul dengan menggunakan Danais merupakan bukti dari komitmen bersama untuk mengembangkan pasar rakyat sebagai pusat peradaban dan interaksi sosial masyarakat.
“Selain itu, Revitalisasi Ekonomi juga menjadi fokus kami sebagai upaya meningkatkan pendapatan para pedagang, dan memberikan mereka akses lebih luas terhadap pembiayaan serta sumber produk,” tutur Sultan dalam sambutan tertulis yang dibacakan Wakil Gubernur DIY, KGPAA Paku Alam X, saat menghadiri peresmian Pasar Sentul Yogyakarta.
Revitalisasi Ekonomi ini, kata Sultan, adalah langkah strategis mengawal harga dan menjaga inflasi. Sekaligus, memperkuat posisi Pasar Sentul sebagai sarana perdagangan dan titik distribusi.
Pada kesempatan ini, Sultan juga berpesan agar dalam menghadapi tantangan zaman, termasuk persaingan dengan online shopping, revitalisasi Pasar Sentul memperhatikan sisi pengembangan dan penguatan teknologi tepat guna. Hal ini penting untuk memastikan Pasar Sentul tidak hanya bisa bertahan, tapi juga berkembang di era digital, dengan memanfaatkan keunikan dan berbagai keunggulan yang dimilikinya. (Ed-01)