Jumpa pers kick off pelayanan berbasis penelitian pasien Covid-19 dengan terapi stem cell di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta, Jumat (16/4/2021). (dok. kabarkota.com)
SLEMAN (kabarkota.com) – Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Dr. Sardjito Yogyakarta mengembangkan terapi stem cell untuk penyembuhan pasien Coronavirus Disease 2019 (Covid-19).
Tim Peneliti Stem Cell pada Covid-19 RSUP Dr. Sardjito, Rusdy Ghazali Malueka menjelaskan, stem cell merupakan sel pada tubuh manusia yang tidak atau belum terspesialisasi. Sel ini mempunyai kemampuan untuk berkembang-biak menjadi berbagai jenis sel-sel yang spesifik, seperti sel saraf, paru-paru, dan jantung.
Menurutnya, setiap orang pada dasarnya memiliki stem cell yang berfungsi memperbaiki kerusakan sel-sel tubuh. Hanya saja, jumlahnya sangat terbatas.
“Pada terapi ini, kami memberikan stem cell dari luar sehingga harapannya bisa bekerja memperbaiki fungsi-fungsi organ yang rusak, dalam hal ini paru-paru,” jelas Rusdy dalam jumpa pers di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta, Jumat (16/4/2021)
Selain itu, stem cell ini juga memiliki efek anti inflamasi atau peradangan sehingga kondisi memburuknya pasien Covid-19 karena peradangan bisa tertangani dengan terapi ini.
Terapi ini, lanjut Rusdy, pada saat ini masih dalam tahap penelitian sehingga belum bisa diketahui persentase hasil final dari riset tersebut. Namun, dari pasien awal yang mendapatkan terapi ini di RSUP Dr. Sardjito menunjukkan adanya perbaikan kondisi dari kritis bisa menjadi sembuh dan bisa pulang.
“Terapi stem cell mengambil orang normal. Jadi ada donor dari tali pusar bayi. Kemudian tali pusar bayi ini dikembangkan di laboratorium untuk menjadi stem cell yang kemudian dipakai untuk sangat banyak pasien, karena satu sel bisa membelah banyak sekali,” jelasnya.
Untuk terapi ini, lanjut Rusdy, per 1 kg berat badan tubuh membutuhkan 1 juta stem cell yang dimasukkan ke dalam tubuh. Sedangkan harga per sel dihitung sekitar Rp. 1. Pihaknya mencontohnya, jika pasien dengan berat badan 65 kg, maka biaya yang dibutuhkan untuk terapi stem cell sekitar Rp 65 juta. Angka tersebut belum termasuk biaya perawatannya.
Sementara Ketua Tim Stem Cell pada Covid-19 RSUP Dr. Sardjito, Samekto Wibowo mengaku, sejumlah kendala dihadapi tim peneliti selama proses melakukan riset. Mengingat, belum adanya keyakinan dari masyarakat terkait efektivitas hasil penelitian ini nantinya. Selain itu, obyek yang menjadi sasaran penelitian adalah pasien Covid-19 dengan gejala berat, namun belum sampai kritis, serta tidak memiliki riwayat penyakit seperti ginjal, liver, dan kanker. (Rep-01)