Ilustrasi (dok. ajnn)
YOGYAKARTA (kabarkota.com) – Sekitar 1.700 warga dari Kota Yogyakarta dan Kabupaten Sleman telah mendaftarkan diri untuk mengikuti rapid test di wilayahnya masing-masing.
Rapid test massal ini sengaja digelar di dua wilayah, menyusul adanya klaster baru di pusat perbelanjaan Indogrosir yang kini lokasinya telah ditutup sementara pasca adanya satu karyawan yang terkonfirmasi positif Covid-19.
Wakil Walikota Yogyakarta, Heroe Poerwadi mengungkapkan, jumlah pendaftar rapid test sampai dengan batas akhir pendaftaran sebanyak 343 orang dari 14 kecamatan. Sedangkan kuota yang tersedia sebanyak 700 unit.
“Kategori status kesehatan dalam pemeriksaan mandiri yang sudah mempunyai gejala Covid-19 jumlahnya 76 orang. Sedangkan 267 orang lainnya mempunuyai kontak erat dengan pasien,” jelas Heroe, Senin (11/5/2020)
Selanjutnya, imbuh Heroe, nantinya mereka akan menjalani pemeriksaan di 18 Puskesmas yang tersebar di Kota Yogyakarta.
“Saat ini, kami menyiapkan 45 kamar isolasi dari tujuh rumah sakit rujukan di Kota Yogyakarta. Kami juga meminta adanya penambahan dari beberapa rumah sakit,” ucap Ketua Harian Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kota Yogyakarta ini.
Selain itu, Heroe menyatakan, Balai Diklat Kemensos yang sebelumnya dijadikan shelter isolasi bagi ODP juga akan diubah menjadi tempat perawatan PDP.
“Jika masih kurang, kami akan tambahkan lagi. Saat ini kami masih mempunyai kapasitas 150 untuk isolasi ODP, atau tempat lainnya,” tegasnya.
Sementara Bupati Sleman, Sri Purnomo menyebutkan, sekitar 1.375 di wilayah Sleman telah mendaftarkaan diri untuk mengikuti rapid test, di GOR Pangukan. Pemkab Sleman menyiapkan 1.500 kuota untuk pemeriksaan warga di klaster Indogrosir.
“Besok (12/05) rapid test akan kami mulai. Per hari 500 orang dengan tetap menerapkan aturan kesehatan,” kata Sri Purnomo, di Kompleks Kepatihan Yogyakarta
Semua pendaftar yang nantinya memiliki hasil reaktif, jelas Sri Purnomo, akan langsung dikarantina di Asrama Haji, dengan kapasitas 156 orang.
“Jika 10% peserta rapid test hasilnya reaktif, maka satu lokasi ini masih mampu menampung,” anggapnya.
Sebelumnya, Pemkaab Sleman juga telah melakukan tes massal terhadap 300-an karyawan Indogrosir, dengan hasil reaktif 57 orang. Sedangkan data per 11 Meo 2020, dari 57 orang itu, 12 dinyatakan positif Covid-19, satu orang negatif, dan sisanya masih menunggu hasil lab. (Rep-01)