Direktur IDEA Yogyakarta, Wasingatu Zakiyah (tria/kabarkota.com)
SLEMAN (kabarkota.com) – LSM yang konsens terhadap anggaran, IDEA merasa prihatin dengan serapan dana keistimewaan (danais) yang masih rendah selama ini.
Direktur IDEA Yogyakarta, Wasingatu Zakiyah menyebutkan, termin pertama penggelontoran danais di tahun 2014 ini, yang jumlahnya sekitar Rp 130 Miliar, baru terserap Rp 90-an Miliar.
Oleh karenanya, kata Zaki, perlu adanya strategi khusus untuk mengoptimalkan anggaran dari APBN tersebut.
“Harus ada terobosan-terobosan khusus, agar pengelolaan anggaran danais tidak hanya terpusat di provinsi tetapi juga menjadi ranahnya kabupaten/kota,” kata Zaki di kantornya, Senin (8/9).
Menurutnya, persoalan anggaran ini tidak terbatas pada substansi saja, melainkan juga perlu mencermati prosesnya.
Pihaknya mencontohkan, dinas terkait di kabupaten Kulon Progo yang ketika sebelum adanya danais mengelola dana sekitar Rp 400 juta sudah keteteran, apalagi setelah turunnya danais, mereka harus mengelola uang sebanyak Rp 2 Miliar.
“Pemerintah di tingkat SKPD saja yang sudah terbiasa bergulat dengan anggaran mereka kelimpungan, anggap Zaki.
Zaki juga berharap dalam perencanaan anggaran ke depan lebih melibatkan kabupaten/kota. Meski pun, pada penganggaran tahun 2014 juga telah melibatkan mereka. Mengingat, usulan dari kabupaten/kota itu penting untuk menjadi pertimbangan bagi kementrian keuangan, serta BPK sebagai pengawas.
Selain itu, tambah Zaki, keterlibatan masyarakat, khususnya dalam mencermati dan mengawasi persoalan anggaran juga menjadi penting untuk turut membantu pemerintah dalam mengoptimalkan danais ini. (tri)