Logo Serikat Petani Indonesia (sumber: jogja.antaranews.com)
SLEMAN (kabarkota.com) – Ketua Dewan Pimpinan Daerah Serikat Petani Indonesia (DPD SPI) Daerah Istimewa Yogyakarta, Tri Hariyono mengaku kecewa pada keputusan Presiden Joko Widodo yang mencoret Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat SPI, Henry Saragih dari daftar calon yang akan menduduki di Kementerian Pertanian.
"Tapi itulah politik. Banyak yang bermain untuk kepentingan elit partai saja," kata dia ketika dihubungi kabarkota.com, Sabtu (25/10).
Kendati demikian, Tri menjelaskan, SPI bersama dengan gerakan petani akan tetap terlibat mengawasi dan mengawal program-program Jokowi di bidang pertanian. Pengawalan itu dilakukan melalui Badan Musyawarah Tani Indonesia (Bamustani) yang awal September 2014 lalu, telah dibentuk.
"Bamustani itu semula merupakan Seknas Tani Jokowi yang semasa pilpres ikut mendukung kemenangan Jokowi," kata dia.
Melalui Bamustani, ia melanjutkan, program-program pertanian dari pemerintah Jokowi di sektor pertanian siap untuk diterima. Misalnya, janji Jokowi ketika kampanye, jika terpilih menjadi presiden akan mendistribusikan lahan 9 juta hektar untuk petani. Selain itu juga ada program desa berdaulat benih.
Disamping itu, melalui seknas tani, ia mengusulkan, kriteria sosok yang calon menteri yang akan memimpin kementerian harus benar-benar siap berjuang untuk menegakkan pembaruan agraria demi kesejahteraan masyarakat, terutama kaum tani.
"Kita berada di luar pemerintahan dan selalu mengawal dan mengkritisi program pemerintah," ujarnya.
AHMAD MUSTAQIM
RALAT
Sehubungan dengan gambar/ilustrasi sebelumnya yang berasal dari web
resmi SPI telah menimbulkan penafsiran berbeda dengan konten berita, maka redaksi memutuskan
mengganti gambar/ilustrasi berita ini dengan logo SPI. Mohon maaf atas
penayangan gambar sebelumnya.