Soal Isu Produk Coklat tercemar Plastik, Ini Penjelasan BBPOM DIY

Jumpa pers di BBPOM DIY, Rabu (2/3/2016). (sutriyati/kabarkota.com)

YOGYAKARTA (kabarkota.com) – Akhir-akhir ini sebagian masyarakat diresahkan dengan isu beredarnya produk coklat Snickers yang diduga terkontaminasi plastik. Isu tersebut juga telah menjadi viral di media sosial.

Bacaan Lainnya

Namun Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BBPOM) DIY memastikan, tidak ada peredaran produk tersebut di Indonesia, termasuk Yogyakarta.

Pelaksana Harian (Plh) Kepala BBPOM DIY, Dwi Fitri Hatmoko menjelaskan bahwa berdasarkan data di BPOM, produk Snikers, Mars dan Milky Way yang diproduksi oleh Mars Nederland B.V memang terdaftar dengan importir PT Focus Network Agencies Indonesia. Namun, perusahaan tersebut tidak mengimpor produk-produk yang dimaksud. Sedangkan produk coklat celebration tidak terdaftar di BPOM.

Khusus DIY, Dwi mengaku telah melakukan pemantauan terhadap 13 sarana, yang terbagi atas 7 sarana di Sleman, 5 di Bantul, dan satu sarana di Kota Yogyakarta dan terdiri atas empat distributor dan sembilan supermarket.

“Kami tidak menemukan produk coklat merk Snikers dan Celebration yang diduga mengandung plastik itu,” ungkap Dwi kepada wartawan di kantornya, Rabu (2/3/2016).

Karenanya, pihaknya mengimbau masyarakat tak perlu khawatir dengan peredaran produk yang telah ditarik oleh produsennya tersebut.

Selain produk coklat, isu lain yang juga beredar luas di masyarakat adalah terkait produk biskuit yang dibakar menyala sehingga diduga mengandung lilin atau pun plastik.

Susi istiyorini selaku Kepala seksi layanan informasi konsumen BBPOM DIY menyatakan, pihaknya juga pernah menerima laporan serupa dari masyarakat. Hanya saja, Susi menjelaskan bahwa makanan terbakar yang kesannya mengandung plastik, itu hanya persepsi masyarakat.

“Itu tidak betul,” tegasnya.

Sebab, kata Susi, makanan yang menghandung karbohidrat, seperti biskuit kering, keripik, dan kerupuk pun ketika dibakar akan menyala. (Rep-03/Ed-03)

Pos terkait