Ilustrasi (sumber: smkpenerbangan.sch.id)
YOGYAKARTA (kabarkota.com) – Bocornya soal-soal ujian nasional (UN) menjadi catatan bagi penyelenggara. Sebab, bocornya soal UN melalui internet menjadi kejadian pertama di dunia pendidikan Indonesia.
Kepala Bidang Perencanaan dan Standardisasi, Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdispora) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Suraya meminta pemerintah dan penyelenggara UN lebih mengetatkan pengawasan. Pengawasan tak hanya dari sisi kebocoran secara tertulis, namun juga meliputi aspek lain yang bisa masuk internet.
"Tidak boleh ada sejengkal proses pun yang tak terkawal. Modus kebocoran harus diantisipasi semaksimal mungkin," kata Suraya di Kantor Disdikpora DIY, Jumat (17/4). (Baca juga: Ombudsman: Kualitas UN 2015 tak Cukup Baik)
Menurutnya, Disdispora DIY sudah melakukan pengawasan sebagai langkah antisipasi kebocoran. Pengawasan itu, katanya, sudah dilakukan sejak datangnya soal ke DIY sampai distribusi ke subrayon hingga sekolah. (Baca juga: Forpi: Sejumlah Sekolah di Kota Yogya Kesulitan akses Anggaran UN 2015)
Terkait bocoran itu, Suraya mengungkapkan, pihaknya masih menunggu hasil analisis pemetaan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, apakah akan dilakukan UN ulang atau tidak. "Langkah selanjunya, kami masih menunggu kebijakan pusat," ujarnya. (Baca juga: Soal UN Bocor, Sultan: "Ini Musibah Besar")
AHMAD MUSTAQIM