YOGYAKARTA (kabarkota.com) – Koalisi Pegiat Hak Asasi Manusia (HAM) Yogyakarta kecewa dengan sikap Presiden RI, Jokow Widodo (Jokowi) yang tidak merespon surat desakan agar mencopot Menteri Perdagangan (Mendag), Zulkifli Hasan, yang mereka kirimkan melalui pos, pada 22 Desember 2023 lalu.
Sebagai bentuk kekecewaan mereka, pada Senin (8/1/2024), Koalisi Pegiat HAM mendeklarasikan lima Perilaku Keblinger untuk Jokowi, di Jalan Mozes Gatotkaca, Gejayan, Sleman.
Koordinator Koalisi Pegiat HAM Yogyakarta, Tri Wahyu KH menyebutkan, lima perilaku keblinger yang dimaksud, yakni Jokowi Presiden Pelindung Mendag Busuk; Petugas Dinasti Keluarga;Bapak Konflik Kepentingan (Bangkotan); Bapak Anti Reformasi (Basi); dan Anti Revolusi Mental (Banal).
“Perilaku bermasalah Presiden Jokowi melindungi Mendag busuk ini kental konflik kepentingan, menabrak amanat “pemerintahan bersih reformasi 98” dan merusak revolusi mental yang menjadi jargonnya dulu,” tegas Tri Wahyu dalam siaran pers yang diterima kabarkota.com, pada Senin (8/1/2024).
Pihaknya sengaja memilih lokasi di Jalan Mozes Gatotkaca, karena jalan di Gejayan tersebut menjadi saksi terjadinya Reformasi 1998, sekitar 25 tahun silam.
Sebelumnya, pada 22 Desember 2023 lalu, Koalisi Pegiat HAM Yogyakarta mengirimkan Surat bernomor : 09/SK/KPH-YK/2023 untuk melaporkan Mendag ke Presiden Jokowi terkait dugaan pelanggaran berat asas umum penyelenggaraan negara, yakni Pasal 3 angka 7 dan Pasal 5 angka 6 UU 28 tahun 1999, serta pelanggaran etika jabatan karena bertindak partisan demi golongan atau kelompok tertentu.
Dalam suratnya, Koalisi meminta agar dalam tujuh hari kerja atau hingga 5 Januari 2024, Presiden Jokowi mencopot atau memberhentikan Mendag secara tidak hormat. Namun, hingga 5 Januari 2024, Presiden sama sekali tidak merespon surat tersebut. (Ed-01)