Ilustrasi (hipwee.com)
JAKARTA (kabarkota.com) – Keberhasilan pasangan ganda campuran Indonesia, Tontowi Ahmad/Liliana Natsir atau akrab disapa Owi/Butet mempersembahkan medali emas pertama di ajang Olimpiade Rio 2016, pada 17 Agustus 2016 menjadi kado terindah bagi Indonesia. Pasalnya, bertepatan dengan perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan RI ke-71.
Owi/Butet berhasil meraih emas usai mengalahkan pasangan ganda campuran Malaysia, Chan Peng Soon dan Goh Liu Ying, dua set langsung (21-14, 21-12).
Uniknya, usai Owi/Butet menerima medali emas di atas podium pertama, yang menjadi trending topic di media sosial, twitter justru Susi Susanti dan Taufik Hidayat yang sebelumnya juga pernah mempersembahkan medali yang sama untuk Indonesia.
Seolah dilanda nostalgia, Netizen membuat kicauan-kicauan untuk mengenang keberhasilan Susi dan Taufik merebut emas Olimpiade.
“Denger Susi Susanti bilang: Sebuah kebanggaan sebagai ANAK BANGSA! NANGIS! MELELEH! BHINNEKA TUNGGAL IKA,” tulis akun @maman1965 seperti dikutip laman suara.com, Kamis (18/8/2016).
“Legend Kak. 🙂 RT @taufik_FC: Taufik Hidayat ngak main di olimpiade tapi namanya nangkring di TTI,” kicau akun @rudmilano.
Sebelumnya, Indonesia memang punya sejarah manis di cabang bulutangkis Olimpiade. Diawali oleh Susi Susanti dan Alan Budikusuma yang merebut emas masing-masing dari cabang tunggal putri dan tunggal putra pada Olimpiade Barcelona 1992. Lalu, Ricky Subagja/Rexy Mainaky (1996), Candra Wijaya/Toni Gunawan (2000), Taufik Hidayat (2004), dan Markis Kido/Hendra Setiawan (2008) meneruskan tradisi emas tersebut. (Rep-03/Ed-03)
