Tahun 2013 UGM Hasilkan 1.954 Riset

SLEMAN (kabarkota.com) – Persoalan ketersediaan dana riset masih menjadi persoalan yang dianggap menghambat pengembangan penelitian di Universitas Gajah Mada (UGM) Yogyakarta. Hal tersebut disampaikan Direktur Sumber Daya Manusia (SDM) UGM, Ratminto saat ditemui kabarkota.com di ruang kerjanya, Jumat (8/8).
 
“Perubahan status UGM yang awalnya PTN kemudian sekarang menjadi PTN BH mempengaruhi model pendanaan dan menuntut pertanggung-jawaban yang berbeda,” jelas Ratminto.
 
Hanya saja, Dosen Kebijakan Publik ini mengaku, pihaknya menyiasati persoalan tersebut dengan menjalin kemitraan dengan berbagai instansi. Selain dana dari internal UGM, ada juga dana non UGM seperti dari funding dan dana dari luar negeri.
 
Untuk subyek riset sendiri, sambung dia, 18 Fakultas dan 2 Sekolah setara fakultas, serta 35 Pusat Studi yang ada di kampus tertua di Yogyakarta ini masing-masing memiliki obyek penelitian yang berbeda-beda sesuai dengan pengembangan ilmu dan isu yang berkembang.
 
Pihaknya menyontohkan, dalam rangka menyongsong berlakunya Masyarakat Ekonomi ASEAN, UGM juga turut memberikan kontribusi dengan melakukan berbagai riset yang diharapkan nantinya bisa menjadi acuan untuk menyiapkan era tersebut.
 
“Pendekatan riset kami holistik terintegrasi,” tegas dia.
 
Di sisi mahasiswa, tambah dia, memiliki minat yang bagus dalam melakukan berbagai penelitian. Dan hal itu berkembang dari tahun ke tahun. Apalagi UGM juga telah tercatat sebagai World Reseach Class University yang pola pendidikannya didasarkan pada riset. Meski pun dia mengakui, skala penelitian yang dilakukan mahasiswa masih relatif sederhana.
 
Berdasarkan database Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) UGM, jumlah penelitian pada tahun 2013 sebanyak 1.954 atau meningkat sekitar 3,4 persen dari tahun 2012 yang masih berjumlah 1.890 penelitian.
 
Sedangkan untuk Funding juga mengalami penambahan, dari sekitar Rp 63,2 milyar di tahun 2012, menjadi kisaran Rp 172 Milyar di tahun 2013. Khusus untuk tahun 2014, data terakhir menunjukkan penggunaan dana riset sebanyak Rp 3,2 Milyar guna membiayai 58 penelitian. (tri/jid)

Pos terkait