Ilustrasi (sumber: iberita.com)
JAKARTA (kabarkota.com) – Kebersihan tempat tidur utamanya sprei dan kasus umumnya masih diabaiakan. Padahal, itu sangat rentan terhadap alergi pada kulit.
Berdasarkan polling dari YouGov, satu dari 10 orang mencuci seprainya hanya sebulan sekali, dan lebih dari sepertiganya mengaku paling cepat mengganti sprei 14 hari sekali.
Padahal, manusia melakukan proses regenerasi sel-sel kulit mati pada malam hari, sehingga sel-sel tersebut menempel dan tertinggal di tempat tidur. Selain itu, ketika tidur, tubuh manusia juga mengeluarkan keringat yang membuat kasur menjadi lembab.
Sementara, sel kulit mati, keringat dan permukaan yang lembab merupakan tempat favorit bagi kuman, kutu, dan bakteri. Nah, inilah yang menjadi salah satu pemicu terjadinya alergi, mata merah dan gatal, peradangan hidung, demam, hingga asma.
Oleh karenanya, seorang ahli mikrobiologi University of East Anglia, Laura Bowater merekomendasikan agar sprei dicuci dengan air panas bersuhu 60 derajat celcius minimal seminggu sekali. Air panas ini berfungsi untuk membunuh bakteri dan mencagahnya bermukim di kain. (wolipop)