Tentang Semut – Rayap dan Tugas Manusia

Ilustrasi (dok. pixabay)

Musim hujan yang cukup panjang ini menjadikan tanah di tempat kami lebih lembap karena permukaan menyimpan air lebih banyak. Akibatnya, semut-semut yang ada di dalam tanah naik ke permukaan dan semut di pohon-pohon juga pada turun.

Tempat berteduhnya di mana? Salah satunya di dalam rumah kami.

Jenis semut yang masuk di rumah kami itu beragam. Ada semut pudak yang bentuknya merah kecil dan biasanya menyerbu makanan manis, seperti gula dan nasi. Jika menggigit, membuat kulit menjadi gatal.

Ada juga semut api yang biasanya mencari makan dari tulang-tukang atau makanan yang mengandung protein, maka tak jarang, mereka sering kita temui di meja makan. Gigitannya lebih ganas dari semut pudak, karena gigitan semut api itu terasa panas di kulit.

Selain itu, ada semut yang datang dari pepohonan. Itu jumlahnya juga banyak yang keluar masuk rumah kami. Satu lagi, semut yang hitam dan berukuran besar. Kalau menggigit hampir mirip seperti digigit kalajengking. Sakit dan panas.

Sebenarnya kehadiran mereka cukup mengganggu, tapi kami tidak sampai hati untuk membunuhnya. Jadi kalau kebetulan semutnya banyak, kami menggunakan alat pengusir semut. Terkadang, kami terpaksa menyapunya supaya mereka menyingkir.

Di sisi lain, ternyata semut juga memberi banyak manfaat. Salah satunya, rumah kami yang banyak berbahan kayu tidak tersentuh rayap, salah satunya justru karena kehadiran semut-semut itu. Alhamdulillah.

Catatan Redaksi:
Tulisan ini telah dipublikasikan juga di laman facebook M Faried Cahyono pada 17 Maret 2022 dan direpost pada 17 Maret 2023.

Pos terkait