Proyek penggantian pasir di Alun-alun Utara Yogyakarta (dok. kabarkota.com)
YOGYAKARTA (kabarkota.com) – Alun-alun Utara Yogyakarta tidak akan digunakan untuk penyelenggaraan salat Idul Fitri 1443 H/2022 mendatang. Lantaran, saat ini sedang ada proyek penggantian pasir alun-alun.
Koordinator Pelaksana Lapangan Panitia Hari Besar Islam (PHBI) DIY, Budi Setiawan mengaku, sejak sebelum puasa, pihaknya telah mengajukan surat izin untuk menggunakan Alun-alun Utara sebagai lokasi salat id. Namun, pihak keraton tidak mengizinkan.
“Kami mendapat jawaban bahwa Alun-alun utara sedang tahap revitalisasi sehingga tidak diijinkan untuk salat Idul Fitri,” ungkap Budi kepada kabarkota.com, Sabtu (16/4/2022).
Sebagai gantinya, kata Budi, rencananya salat Idul Fitri akan digelar di Masjid Gedhe Kauman, meskipun dengan kapasitas jamaah yang jauh lebih sedikit, jika dibandingkan di Alun-alun Utara.
“Tentu tempat sangat terbatas. Kapasitasnya sekitar 3000 jamaah. Sedangkan Alun-alun Utara kapasitasnya bisa mencapai 10 ribu – 15 ribu jamaah,” jelas Budi.
Masyarakat Kecewa
Sementara bagi masyarakat, tidak digelarnya salat Idul Fitri di Alun-alun Utara cukup mengecewakan.
Salah satu warga Yogyakarta, Purnomo berpendapat bahwa Alun-alun Utara telah menjadi ruang publik sejak lama sehingga semestinya pihak keraton toleran, dengan memberikan izin untuk penyelenggaraan salat Id di sana.
“Kalau alasannya penggantian pasir, kenapa tidak pasca Idul Fitri, toh itu juga tidak terlalu penting,” anggap Purnomo.
Kekecewaan juga diungkapkan salah satu warga Yogyakarta lainnya, Alko yang sebelumnya sering mengikuti salat Id di Alun-alun Utara.
“Mungkin beberapa orang selain saya juga kecewa. Ditambah lagi selama beberapa tahun ini, kami belum bisa merasakan lagi salat Id di sana,” sesalnya.
Keraton Targetkan Penggantian Pasir selesai dalam 4 Bulan
Sejak 3 April 2022, Keraton Yogyakarta melalui Tepas Panitikisma melakukan pemuliaan Alun-alun Utara, dengan melakukan penggantian pasir. Proses penggalian tanah dilakukan secara bertahap.
Wakil Penghageng II Tepas Panitikisma Keraton Yogyakarta, Kanjeng Raden Tumenggung (KRT) Suryo Satriyanto menjelaskan, proyek penggantian pasir yang ditargetkan selesai pada bulan Juli mendatang tersbut untuk memperbaiki kondisi tanah di Alun-alun Utara yang selama ini kurang ideal.
“Selama ini, terdapat
banyak aktivitas yang menyebabkan kondisi alun-alun kurang ideal. Material asli penyusun alun-alun yakni
pasir telah tercampur dengan banyak material lain karena kegiatan yang dilaksanakan di alun-alun Utara
sering tidak inline dengan kelestarian alun-alun. Terlebih sistem drainase juga kurang memadai,” jelas Kanjeng Suryo, dalam siaran pers, 14 April 2022.
Tanah di Alun-alun Utara telah mulai digali secara bertahap sejak Minggu, 3 April 2022
dan diperkirakan akan selesai dalam empat bulan ke depan pada bulan Juli 2022.
Pihaknya berdalih bahwa proses penggantian pasir dengan menggunakan material pasir pilihan tersebut merupakan upaya untuk merawat aset-aset keraton. Sekaligus, bentuk dukungan untuk mewujudkan Yogyakarta sebagai Kota Warisan Dunia.
“Ini termasuk salah satu pengejawantahan konsep menjaga dan memperindah keindahan dunia, Memayu Hayuning Bawono,” ucapnya. (Rep-01)