Mahasiswa (kiri) menyerahkan aspirasi ke anggota DPRD DIY (kanan) di gedung DPRD DIY, Kamis (25/3/2021). (dok. kabarkota.com)
YOGYAKARTA (kabarkota.com) – Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Koalisi Mahasiswa Pertanian (Komar) UPN Veteran Yogyakarta mendatangi gedung DPRD DIY, pada Kamis (25/3/2021).
Kedatangan mereka untuk melakukan audiensi terkait penolakan kebijakan impor beras, sebagaimana yang telah mereka suarakan juga dalam aksi unjuk rasa di Sleman, pada 22 Maret 2021 lalu.
Juru bicara (Jubir) Komar, A.R. Dwi Chandra menyeburkan, ada lima aspirasi yang disampaikan mahasiswa kepada anggota DPRD DIY terkait penolakan tersebut. Pertama, stop impor beras. Kedua, wujudkan kedaulatan pangan. Ketiga, tangkap dan adili mafia pangan Keempat, tingkatkan dan perhatikan kesejahteraan petani. Kelima, tuntaskan reforma agraria
“Tim kajian kami juga memaparkan terjadinya surplus produksi beras yang nantinya itu akan cukup untuk memenuhi kebutuhan pangan,” ucapnya kepada kabarkota.com usai audiensi, di gedung DPRD DIY.
Dwi berharap, DPRD selaku perwakilan rakyat di daerah bisa meneruskan aspirasi tersebut ke pemerintah pusat agar ditindaklanjuti.
Sementara anggota DPRD DIY yang menemui para mahasiswa, Nuryadi menegaskan, pihaknya akan menyampaikan aspirasi tersebut ke pemerintah pusat. Terlebih, kebijakan partainya juga memiliki aspirasi yang sama dengan para mahasiswa tersebut.
“Karena kebijakan antara Presiden dan kementerian (perdagangan) berbeda, maka perlu dievaluasi,” ucap politisi PDIP DIY ini.
Menurutnya, Presiden tidak pernah berbicara tentang impor beras sehingga tidak ada alasan kementerian untuk mendatangkan stok beras dari luar Negeri. Terlebih stok beras di Bulog masih relatif aman, dan para petani juga menjelang panen raya.
“Jadi kalau mahasiswa mengindikasikan tentang dugaan adanya orang yang bermain tentang pangan (beras), maka perlu dicari sampai ketemu,” sambungnya. (Rep-01)