Audiensi Serikat Pekerja JTT dengan pimpinan Dewan, di kantor DPRD DIY, Kamis (2/8/2018). (sutriyati/kabarkota.com)
YOGYAKARTA (kabarkota.com) – Ratusan orang yang tergabung dalam Serikat Pekerja PT Jogja Tugu Trans (JTT), Kamis (2/8/2018) mendatangi kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DIY. Kedatangan mereka kali ini untuk menyampaikan keluhan kepada wakil rakyat terkait kesejahteraan mereka, sebagai karyawan yang menjalankan dan merawat bus-bus Trans Jogja.
Ketua Umum Serikat Pekerja PT JTT, Totok Yulianto mengungkapkan, ada kecemburuan dari sebagian pekerja di PT JTT terhadap pemberian hak upah kepada karyawan di PT Anindya Mitra Internasional (PT AMI) selaku operator dari Trans Jogja. Menurutnya, ada ketidakadilan dalam sistem penggajian. Mengingat, ada karyawan yang telah mengabdi lama di PT JTT, jumlah besaran gajinya stagnan. Sementara karyawan lain yang relatif baru justru mendapatkan kenaikan gaji yang hampir sama besarannya dengan karyawan lama. Bahkan, karyawan di bagian lain, seperti security dan Office Boy (OB) gajinya sampai sekarang masih di bawah UMK Yogyakarta.
“Total karyawan di JTT ada sekitar 300 orang. Dari jumlah itu, yang termasuk kru ada 273 orang,” jelas Totok saat ditanya kabarkota.com, usai audiensi dengan pimpinan Dewan, di kantor DPRD DIY.
Menanggapi tuntutan tersebut, Direktur Utama PT JTT, Agus Andriyanto menyatakan, pihaknya akan berupaya untuk memenuhi tuntutan tersebut, namun dalam jangka waktu yang tidak segera. Karena mantan Ketua Organda DIY ini berdalih, masih ada banyak hal yang perlu diselesaikan terkait manajemen PT JTT.
“Ketika saya dilibatkan di situ (sebagai Dirut), kondisinya ya memang seperti itu, kondisi keuangan seperti itu, sehingga dalam perjalanannya, saya memang ditugasi oleh para pemegang saham untuk menyelesaikan masalah-masalah itu,” jelasnya kepada wartawan.
Sementara Direktur Utama PT AMI, Diah Puspitasari berpendapat bahwa peningkatan produktivitas kerja menjadi hal yang penting untuk dilakukan guna memperbaiki manajemen di PT JTT, sekaligus membangun kepercayaan publik terhadap Trans Jogja. Selain itu juga pihaknya menyayangkan kurangnya koordinasi antarlembaga di pemerintah, seperti dalam hal pengaturan jalur bus Trans Jogja yang sering diubah sehingga mempengaruhi tingkat kepercayaan masyarakat terhadap angkutan publik ini.
Ketua DPRD DIY, Yoeke Indra Agung Laksana berjanji akan mengupayakan jalur tengah untuk mencari solusi atas permasalahan tersebut, dengan mempertemukan kembali serikat pekerja dengan pihak-pihak terkait. (sutriyati)