Ilustrasi (dok. kabarkota.com)
SLEMAN (kabarkota.com) – Meski telah memasuki musim hujan, dalam beberapa hari terakhir cuaca di Yogyakarta justru terasa panas.
Menurut Kepala Stasiun Klimatologi (Staklim) Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) DIY, Agus Sudaryatno, udara di Yogyakarta terasa panas karena adanya tekanan rendah di barat Kalimantan pada 19 November 2018, dan di utara Sumatra pada Selasa (20/11/2018)
“Tekanan udara yang rendah itu mengakibatkan udara lembab mengalir menjauhi Yogyakarta. Sementara posisi matahari saat ini berada di belahan bumi selatann, yang berarti pula dekat dengan Yogyakarta, sehingga mengakibatkan cuaca panas,” jelasnya kepada kabarkota.com, Selasa (20/11/2018).
Pihaknya juga memperkirakan kondisi cuaca ekstrim ini masih akan berlangsung hingga 2-3 hari ke depan, dengan suhu 32 – 34 derajat celcius.
“Kami mengimbau agar masyarakat banyak minum air untuk mencegah dehidrasi, dan menghindari keluar rumah jika suhu sangat panas, kecuali menggunakan mobil,” ucapnya. (Rep-03)