SLEMAN (kabarkota.com) – Wakil Rektor I Bidang Akademik dan Kemahasiswaan UGM, Iwan Dwiprahasto siap menghentikan langsung pelaksanaan ospek di UGM jika ditemui adanya unsur kekerasan di dalamnya. Iwan menegaskan tidak akan segan meniadakan ospek yang rencananya akan digelar pada 21-23 Agustus mendatang.
Menurut Iwan, untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan, pihak UGM akan melibatkan 45 dosen sebagai pendamping dan 320 pemateri untuk mengawasi 9.500 peserta ospek yang kini berganti nama menjadi Pekan Pembelajaran Sukses Mahasiswa Baru (PPSMB).
“Pengawasan akan dilakukan sepanjang pelaksanaan PPSMB. Pengawas tersebut bertanggung jawab terhadap kelompoknya yang terdiri atas 50 mahasiswa,” kata dia.
Sekretaris Menteri Koordinator Internal Badan Eksekutif Mahasiswa Keluarga Mahasiswa (BEM KM) UGM, Faizal Akbar mengutarakan, ospek kali ini bertujuan memgenalkan aktivitas akademik dan non akademik.Â
“Kami mengusung semangat anti bullying, kekerasan verbal dan non verbal,” kata Faizal.
Faizal menambahkan, panitia akan meniadakan kekerasan fisik dalam PPSMB. Termasuk melarang memberikan penugasan yang berat dan di luar kemampuan mahasiswa. “Yang ditonjolkan pendidikannya,” kata dia.Â
Di tempat terpisah, Wakil Presiden Dewan Eksekutif Mahasiswa (Dema) UIN Sunan Kalijaga, Badreyanto yang juga sebagai panitia Orientasi Pengenalan Akademik dan Kampus (OPAK), mengaku kegiatan OPAK di kampusnya akan diisi dengan kegiatan yang lebih mendidik mahasiswa baru.Â
Ia mengatakan bahwa konsep OPAK yang akan dilaksanakan 21-23 Agustus 2014 nanti akan mengutamakan mempersiapkan mental mahasiswa. “Materi yang akan diberikan lebih pada materi mendidik. Tidak ada aktivitas fisik berat untuk mahasiswa baru,” katanya. (kim/jid)